Foto : Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah menjadi pembicara halaqah kebangsaan di IAIQ Lombok Tengah/Ist Lombok Tengah - Menghadapi arus glo...
![]() |
Foto : Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah menjadi pembicara halaqah kebangsaan di IAIQ Lombok Tengah/Ist |
Lombok Tengah - Menghadapi arus globalisasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi demikian pesat, menembus garis batas antar negara, memungkinkan berbagai informasi dan budaya luar bisa masuk secara bebas mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia
Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD NTB, Akhdiansyah, ketika menjadi pembicara di acara halaqah kebangsaan yang diselenggarakan mahasiswa IAIQ Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu Lombok Tengah, Senin (14/10/2019).
"Guna membentengi dan menghadapi arus globalisasi terutama pengaruh Idiologi luar, masyarakat Indonesia harus mampu membentengi diri dengan senantiasa mengedepankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UU 1945 (PBNU) sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara" kata pria yang akrab disapa Guru To'i tersebut.
Dikatakan, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia, termasuk NTB kedepan, tidak hanya menyangkut masalah ekonomi, sosial maupun politik, tapi juga pengaruh faham dan idiologi yang bisa merusak tatanan kehidupan berbangsa, di tengah masyarakat Indonesia yang demikian beragam.
Pengaruh faham dan idiologi transnasional tanpa disadari akan bergerak secara massif, sisitimatis dan terstruktur dan ini bisa menggilas identitas dan spirit kebangsaan masyarakat Indonesia secara halus, bahkan sekarang ini berlangsung demikian terbuka.
"Karena itulah, guna memperkuat spirit kebangsaan dan Keindonesia kita, tidak ada cara lain, selain dengan memperkuat PBNU dan budaya lokal sebagai identitas dan prisai gila globalisasi dan pengaruh Idiologi transnasional" katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, mahasiswa dan civitas akademi IAIQ harus terdepan mengusung ideologi kebangsaa, karena kalau bicara jihad, menjaga spirit kebangsaan adalah jihad sesungguhnya.
COMMENTS