Mataram- Liga Santri Nusantara tahun (LSN) 2018 jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak hanya dari penyelanggaraan, LSN Tahun ini terla...
Mataram- Liga Santri Nusantara tahun (LSN) 2018 jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak hanya dari penyelanggaraan, LSN Tahun ini terlaksana disaat bencana Gempa 7 SR melanda Pulau Lombok yang merupakan Gempa terdahsyat sepanjang sejarah NTB.
Gempa Mengguncang Lombok pada tanggal 5 Agustus, 5 hari LSN telah bergulir saat sudah masuk ke babak delapan besar. Panitia penyelanggara sempat menunda pertandingan saat itu, karena trauma dan kondisi yang tidak memungkinkan.
Syukron Hadi Selaku ketua panitia menjelaskan, saat lombok dalam keadaan berduka maka panitia mengambil jeda beberapa hari dikarenakan juga beberapa pondok pesantren (Ponpes) yang akan berlaga, masih mengalami trauma sehingga dengan terpaksa pertandingan di tunda dan dijadwalkan ulang. melalui Rapat Panitia akhirnyan diputusakan jeda selama dua hari. Dan setelah itu, laga bisa berjalan normal kembali.
Koordinator Regional (Koreg) LSN Nusra I, H. Jamhur mengiyakan apa yang disampaikan oleh syukon. Ia pun sangat bersyukur meski mengalami beberapa kendala namun akhirnya kegiatan LSN tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai sesuai harapan semua pihak. "LSN tahun ini sangat istimewa, bisa berjalan meski dipertengahan mengalami kendala karena lombok dilanda gempa yang mengakibatkan trauma pada warga begitu juga dengan ponpes dan pemain yang akan berlaga" jelasnya.
Ketua RMI NTB ini juga senang karena LSN kali ini bisa menjadi event "trauma healing" baik bagi pemain dan official serta publik yang menonton atau supporter.
Disekitar GOR juga nampak tenda-tenda pengungsian, hingga tidak menutup kemungkinan para pengungsi tersebut ikut menyaksikan pertandingan LSN. "Kita lihat disekitar lapangan GOR ada tenda-tenda pengungsian. harapan saya dan panitia, LSN ini mampu menghibur mereka yang mengalami trauma bencana gempa ini." ucapnya.
Disaat Laga final Penonton pun membludak, salah satunya Masni, yang jauh-jauh datang dari KLU untuk menyaksikan Perebutan Juara LSN Regional Nusra I Tahun 2018. Masni merupakan satu diantara Korban Gempa 7 SR yang mengguncang Lombok yang berpusat KLU. Rumah Masni Hancur dan semua harta benda didalamnya lenyap.
"Saya datang kemataram untuk menyaksikan Final LSN ini, sambilan menghibur diri" ungkapnya. Selain Masni tentu ada banyak lagi penonton yang datang dengan tujuan yang sama, menghilangkan rasa trauma akibat gempa yang melanda bumi seribu masjid.
Gempa Mengguncang Lombok pada tanggal 5 Agustus, 5 hari LSN telah bergulir saat sudah masuk ke babak delapan besar. Panitia penyelanggara sempat menunda pertandingan saat itu, karena trauma dan kondisi yang tidak memungkinkan.
Syukron Hadi Selaku ketua panitia menjelaskan, saat lombok dalam keadaan berduka maka panitia mengambil jeda beberapa hari dikarenakan juga beberapa pondok pesantren (Ponpes) yang akan berlaga, masih mengalami trauma sehingga dengan terpaksa pertandingan di tunda dan dijadwalkan ulang. melalui Rapat Panitia akhirnyan diputusakan jeda selama dua hari. Dan setelah itu, laga bisa berjalan normal kembali.
Koordinator Regional (Koreg) LSN Nusra I, H. Jamhur mengiyakan apa yang disampaikan oleh syukon. Ia pun sangat bersyukur meski mengalami beberapa kendala namun akhirnya kegiatan LSN tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai sesuai harapan semua pihak. "LSN tahun ini sangat istimewa, bisa berjalan meski dipertengahan mengalami kendala karena lombok dilanda gempa yang mengakibatkan trauma pada warga begitu juga dengan ponpes dan pemain yang akan berlaga" jelasnya.
Ketua RMI NTB ini juga senang karena LSN kali ini bisa menjadi event "trauma healing" baik bagi pemain dan official serta publik yang menonton atau supporter.
Disekitar GOR juga nampak tenda-tenda pengungsian, hingga tidak menutup kemungkinan para pengungsi tersebut ikut menyaksikan pertandingan LSN. "Kita lihat disekitar lapangan GOR ada tenda-tenda pengungsian. harapan saya dan panitia, LSN ini mampu menghibur mereka yang mengalami trauma bencana gempa ini." ucapnya.
Disaat Laga final Penonton pun membludak, salah satunya Masni, yang jauh-jauh datang dari KLU untuk menyaksikan Perebutan Juara LSN Regional Nusra I Tahun 2018. Masni merupakan satu diantara Korban Gempa 7 SR yang mengguncang Lombok yang berpusat KLU. Rumah Masni Hancur dan semua harta benda didalamnya lenyap.
"Saya datang kemataram untuk menyaksikan Final LSN ini, sambilan menghibur diri" ungkapnya. Selain Masni tentu ada banyak lagi penonton yang datang dengan tujuan yang sama, menghilangkan rasa trauma akibat gempa yang melanda bumi seribu masjid.
COMMENTS