Bacaberita.today - Pasangan Abah Uhel - Amin (Abul Amin) dinilai lebih unggul beberapa point dari pasangan Ahyar - Mori (Amor) pada Pilk...
Bacaberita.today - Pasangan Abah Uhel - Amin (Abul Amin) dinilai lebih unggul beberapa point dari pasangan Ahyar - Mori (Amor) pada Pilkada NTB 2018 mendatang. Ada yang prediksi 55-45 tapi ada juga yang prediksi 60 -40%.
Kedua calon gubernur (cagub) sama-sama pemimpin daerah, sama-sama aktifis Golkar, sama-sama religius, sama-sama dari pesantren, sama-sama santri. Bedanya, Uhel punya basis massa Yatofa, sementara Ahyar walaupun NW Anjani, belum tentu didukung 100% Jama'ah Anjani.
Abul Amin juga lebih diuntungkan karena wakil gubernur nya Incumbent yang kerjanya punya track record cukup bagus saat mendampingi TGB. Amin juga politisi golkar, perannya di masa kepemimpinan TGB terlihat agag redup karena TGB terlalu bersinar.
Sementara Wabub Amor diuntungkan karena Mori tokoh muda. Mori bisa menjadi kelebihan sekaligus kelemahan Amor. Satu sisi dia bisa menampilkan sosok pemimpin muda, tapi karakter Mori sebagai anak Muda yang diketahui publik belum begitu meyakinkan. Bahkan boleh dikatakan, prestasi Mori tidak ada yang terlalu baik terutama saat duduk di DPRD, terakhir-terakhir ini baru publik tau Mori setelah ia sibuk-sibuk kritis soal Rinjani. Kelebihan Mori yang bisa dilihat tentu karena dia ketua Gerindera, hubungannya dengan Prabowo sangat baik. Baru lalu saja ketika Deklarasi, Prabowo mampu ia hadirkan.
Jaringan langsung ke Prabowo menjadi garansi pasangan Amor akan didukung jaringan pengusaha yang berada dilingkaran Prabowo terutama saat perhelatan pilkada DKI.
Setuju tidak setuju, pilkada NTB ini memang akhirnya akan mirip pilkada DKI, Amor sudah jelas didukung Koalisi Merah Putih (KMP). Itu tercium sejak lama, sehingga Amor buru-buru menetapkan pasangan bawagub, mungkin karena dirasa sudah pasti tidak akan mendapatkan restu dari pak dhe Jokowi.
Jika demikian, akan kemana Koalisi Indonesia Hebat (KIH)? Dalam soal ini Restu Jokowi akan berlabuh? Jika dilihat dari peta politik Nasional, Jokowi sudah paten dengan Golkar, Nasdem, PKB dan Hanura. Maka nyaris pasti bandul politik Jokowi mengarah ke Abul Amin bukan ke Rohmi seperti diprediksi sejumlah fihak.
Jika Jokowi ke Abul Amin, lalu bandul politik TGB kemana? Jawabnya, tentu kemana bandul politik Jusuf Kalla (JK) berlabuh. Kalo dibaca secara politis, tentu JK akan lebih mendukung Abul Amin sebab keduanya kader Golkar. Tapi bagaimana dengan Rohmi? Rohmi bisa menjadi pemecah suara untuk Amor. Atau bisa menjadi Kuda Hitam jika pasangan wakilnya bagus.
Merebut suara lombok timur
Lombok Timur dipastikan akan menjadi medan pertempuran paling ketat dalam politik pilkada NTB 2018 ini. Dualisme ormas antara NW Pancor dan Anjani kelihatannya lagi-lagi akan bersaing ketat. Siapa yang akan mereka dukung, tergantung lobi politik masing-masing calon ke Anjani.
Siapapun pasangan Rohmi nantinya, dipastikan suara pancor akan berlabuh kesana. Sementara Suara NW Anjani sebagian akan direbut oleh Amor tapi Pamor Rohmi tak dipungkiri akan menggerus banyak suara warga NW Anjani, ini lebih ke alasan sosiologis saja sih. Maka Amor harus diingatkan, hati-hati, sebab sekali saja intrik politik keliru dan membuat NW Anjani kecewa pasti massa NW Akan menjatuhkan pilihan pada Rohmi.
Bagaimana dengan Ali BD, suara Ali BD kemungkinan akan berasal dari warga non NW seperti Maraqit Ta'limat dan NU. Selebihnya masyarakat bawah yang selama ini mendapatkan keuntungan politis dari kepemimpinannya.
Ali BD belum bisa diulas terlalu jauh karena hingga saat ini wakilnya belum ditemukan. Jika ternyata yang dipilih adalah Selly, maka Massa PDIP kamungkinan akan kompak mendukungnya. (REDAKSI)
Kedua calon gubernur (cagub) sama-sama pemimpin daerah, sama-sama aktifis Golkar, sama-sama religius, sama-sama dari pesantren, sama-sama santri. Bedanya, Uhel punya basis massa Yatofa, sementara Ahyar walaupun NW Anjani, belum tentu didukung 100% Jama'ah Anjani.
Abul Amin juga lebih diuntungkan karena wakil gubernur nya Incumbent yang kerjanya punya track record cukup bagus saat mendampingi TGB. Amin juga politisi golkar, perannya di masa kepemimpinan TGB terlihat agag redup karena TGB terlalu bersinar.
Sementara Wabub Amor diuntungkan karena Mori tokoh muda. Mori bisa menjadi kelebihan sekaligus kelemahan Amor. Satu sisi dia bisa menampilkan sosok pemimpin muda, tapi karakter Mori sebagai anak Muda yang diketahui publik belum begitu meyakinkan. Bahkan boleh dikatakan, prestasi Mori tidak ada yang terlalu baik terutama saat duduk di DPRD, terakhir-terakhir ini baru publik tau Mori setelah ia sibuk-sibuk kritis soal Rinjani. Kelebihan Mori yang bisa dilihat tentu karena dia ketua Gerindera, hubungannya dengan Prabowo sangat baik. Baru lalu saja ketika Deklarasi, Prabowo mampu ia hadirkan.
Jaringan langsung ke Prabowo menjadi garansi pasangan Amor akan didukung jaringan pengusaha yang berada dilingkaran Prabowo terutama saat perhelatan pilkada DKI.
Setuju tidak setuju, pilkada NTB ini memang akhirnya akan mirip pilkada DKI, Amor sudah jelas didukung Koalisi Merah Putih (KMP). Itu tercium sejak lama, sehingga Amor buru-buru menetapkan pasangan bawagub, mungkin karena dirasa sudah pasti tidak akan mendapatkan restu dari pak dhe Jokowi.
Jika demikian, akan kemana Koalisi Indonesia Hebat (KIH)? Dalam soal ini Restu Jokowi akan berlabuh? Jika dilihat dari peta politik Nasional, Jokowi sudah paten dengan Golkar, Nasdem, PKB dan Hanura. Maka nyaris pasti bandul politik Jokowi mengarah ke Abul Amin bukan ke Rohmi seperti diprediksi sejumlah fihak.
Jika Jokowi ke Abul Amin, lalu bandul politik TGB kemana? Jawabnya, tentu kemana bandul politik Jusuf Kalla (JK) berlabuh. Kalo dibaca secara politis, tentu JK akan lebih mendukung Abul Amin sebab keduanya kader Golkar. Tapi bagaimana dengan Rohmi? Rohmi bisa menjadi pemecah suara untuk Amor. Atau bisa menjadi Kuda Hitam jika pasangan wakilnya bagus.
Merebut suara lombok timur
Lombok Timur dipastikan akan menjadi medan pertempuran paling ketat dalam politik pilkada NTB 2018 ini. Dualisme ormas antara NW Pancor dan Anjani kelihatannya lagi-lagi akan bersaing ketat. Siapa yang akan mereka dukung, tergantung lobi politik masing-masing calon ke Anjani.
Siapapun pasangan Rohmi nantinya, dipastikan suara pancor akan berlabuh kesana. Sementara Suara NW Anjani sebagian akan direbut oleh Amor tapi Pamor Rohmi tak dipungkiri akan menggerus banyak suara warga NW Anjani, ini lebih ke alasan sosiologis saja sih. Maka Amor harus diingatkan, hati-hati, sebab sekali saja intrik politik keliru dan membuat NW Anjani kecewa pasti massa NW Akan menjatuhkan pilihan pada Rohmi.
Bagaimana dengan Ali BD, suara Ali BD kemungkinan akan berasal dari warga non NW seperti Maraqit Ta'limat dan NU. Selebihnya masyarakat bawah yang selama ini mendapatkan keuntungan politis dari kepemimpinannya.
Ali BD belum bisa diulas terlalu jauh karena hingga saat ini wakilnya belum ditemukan. Jika ternyata yang dipilih adalah Selly, maka Massa PDIP kamungkinan akan kompak mendukungnya. (REDAKSI)
COMMENTS