Sekretaris Wilayah DPW PKB NTB, Akhdiansyah/ist Mataram - Meski sosoknya sudah tidak ada, gagasan dan pandangan politik kebangsaan sang ...
![]() |
Sekretaris Wilayah DPW PKB NTB, Akhdiansyah/ist |
Pandangan tersebut disampaikan, Sekretaris Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang juga Sekwil, Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Guru To'i Akhdiansyah ketika menjadi narasumber bedah buku dan Harlah ke 85 Mahbub Djunaidi di De Lima Cafe Mataram, Rabu (31/7/2019).
"Kalau mengenang Mahbub Djunaidi, legitimasai gagasan politik kebangsaannya masih bisa dirasakan hingga jejak reformasi 2019 ini" kata Akhdiansyah yang pada Pileg 2019 terpilih sebagai anggota DPRD NTB Dapil Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima.
Ia mengatakan, seorang tokoh Mahbub Djunaidi, seharusnya bisa menikmati reformasi hari ini, lebih menikmati dan menduduki ruang kosong di era reformasi, karena dia hidup di zaman orde baru dan orde lama.
Bahkan kalau bisa hidup di zaman sekarang, dia yang lebih berhak mengisi panggung reformasi, mengisi ruang demokrasi. Karena selain penulis, Mahbub juga merupakan seorang tokoh, aktivis, agamawan sekaligus politisi.
Mahbub sendiri merupakan anak dari tokoh besar NU, KH. Djunaidi, dimana sejak kecil dikenal sudah cerdas, menulis buku, puisi dan prosa. Bahkan Presiden Soekarno pun sangat kagum dengan sosok Mahbub Djunaidi.
"Salah satu pemikirannya paling terkenal yang dituangkan dalam bentuk tulisan, diamana Mahbub mengatakan kepada dunia, bahwa naskah Pancasila itu lebih lengkap dari naskah kemerdekaan di dunia internasional" katanya
Lebih lanjut Akhdiansyah berharap kedepannya diharapkan akan lahir tokoh hebat seperti Mahbub Djunaidi dengan kecerdasan gagasan segarnya tentang kebangsaan. (ZI)
COMMENTS