Bacaberita.today - Kholiqin, salah seorang tokoh masyarakat Karimunjawa menyayangkan berita viral yang menggoreng isu soal bangunan pesa...
Bacaberita.today - Kholiqin, salah seorang tokoh masyarakat Karimunjawa menyayangkan berita viral yang menggoreng isu soal bangunan pesantren di Alang-Alang Karimunjawa Jepara Jawa Tengah.
Kholiqin mengaku termasuk turut hadir dalam rapat bersama antara pihak Masyarakat, pihak MWC NU Karimunjawa, PC Muhammadiyah Karimunjawa serta aparat pemerintah kecamatan pada Rabu (06/09) lalu. Ia tak menyangka, hasil rapat yang begitu valid dan sudah disepakati bersama kemudian digoreng sedemikian rupa untuk menyudutkan warga Karimunjawa dan MWC NU Karimunjawa.
Kholiqin menjelaskan, rapat malam Kamis itu tidak pernah membahas pembubaran, tapi hanya tabayun ke PC Muhammadiyah terkait datangnya santri dari luar Karimunjawa di bangunan tersebut. Sementara bangunan tersebut, oleh masyarakat Karimun diketahui telah dihentikan pembangunannya sejak Maret 2017.
Via telepon Kholiqin menjelaskan, peserta rapat saat itu mendapatkan konfirmasi dari PC Muhammadiyah Karimunjawa, bahwa PC Muhammadiyah tidak pernah dihubungi oleh pihak manapun soal program tahfidz yang marak diberitakan itu.
"Masyarakat juga mendapat konfirmasi, IMB bangunan tidak ada, info pembelian tanah tersebut juga belum jelas apalagi ijin operasinal belum diurus, tapi sudah mendatangkan santri luar Karimunjawa" Jelas Kholiqin.
Dari hasil rapat tersebut, pemerintah kecamatan kemudian mengambil kesimpulan dan meminta PC Muhammadiyah Karimunjawa menunda dulu aktifias apapun di tempat tersebut.
"Kita semua warga Karimunjawa harus taat aturan termasuk fihak yang berencana membangun pesantren" Tandas Camat Karimunjawa seperti ditirukan Kholiqin.
Kholiqin warga Asli Karimunjawa ini juga menegaskan tidak pernah terjadi pengusiran santri seperti yang diberitakan media online itu. Rapat yang diadakan pemerintah tersebut sangat representatif dan terjadi proses dialog yang santai.
Setelah jelas permasalahannya di rapat, Masyarakat meminta pada semua peserta Dauroh Tahfidz agar pulang dulu karena khawatir masyarakat salah faham, kita mengharapkan agar proses pendirian pesantren ini juga mengikuti aturan yang baik.
"Itu berita sesat dan mengadu domba, justru kita senang ada pesantren disini, tapi pihak pesantren jangan semaunya, kita warga Karimun ada aturan" pungkas Kholiqin.
Sumber: Islam Santri
Kholiqin mengaku termasuk turut hadir dalam rapat bersama antara pihak Masyarakat, pihak MWC NU Karimunjawa, PC Muhammadiyah Karimunjawa serta aparat pemerintah kecamatan pada Rabu (06/09) lalu. Ia tak menyangka, hasil rapat yang begitu valid dan sudah disepakati bersama kemudian digoreng sedemikian rupa untuk menyudutkan warga Karimunjawa dan MWC NU Karimunjawa.
Kholiqin menjelaskan, rapat malam Kamis itu tidak pernah membahas pembubaran, tapi hanya tabayun ke PC Muhammadiyah terkait datangnya santri dari luar Karimunjawa di bangunan tersebut. Sementara bangunan tersebut, oleh masyarakat Karimun diketahui telah dihentikan pembangunannya sejak Maret 2017.
Via telepon Kholiqin menjelaskan, peserta rapat saat itu mendapatkan konfirmasi dari PC Muhammadiyah Karimunjawa, bahwa PC Muhammadiyah tidak pernah dihubungi oleh pihak manapun soal program tahfidz yang marak diberitakan itu.
"Masyarakat juga mendapat konfirmasi, IMB bangunan tidak ada, info pembelian tanah tersebut juga belum jelas apalagi ijin operasinal belum diurus, tapi sudah mendatangkan santri luar Karimunjawa" Jelas Kholiqin.
Dari hasil rapat tersebut, pemerintah kecamatan kemudian mengambil kesimpulan dan meminta PC Muhammadiyah Karimunjawa menunda dulu aktifias apapun di tempat tersebut.
"Kita semua warga Karimunjawa harus taat aturan termasuk fihak yang berencana membangun pesantren" Tandas Camat Karimunjawa seperti ditirukan Kholiqin.
Kholiqin warga Asli Karimunjawa ini juga menegaskan tidak pernah terjadi pengusiran santri seperti yang diberitakan media online itu. Rapat yang diadakan pemerintah tersebut sangat representatif dan terjadi proses dialog yang santai.
Setelah jelas permasalahannya di rapat, Masyarakat meminta pada semua peserta Dauroh Tahfidz agar pulang dulu karena khawatir masyarakat salah faham, kita mengharapkan agar proses pendirian pesantren ini juga mengikuti aturan yang baik.
"Itu berita sesat dan mengadu domba, justru kita senang ada pesantren disini, tapi pihak pesantren jangan semaunya, kita warga Karimun ada aturan" pungkas Kholiqin.
Sumber: Islam Santri
COMMENTS